Warren Buffett adalah
seorang investor dan pengusaha Amerika Serikat. Nama Lengkapnya adalahWarren Edward Buffett dan Ia memiliki julukan Oracle of Omaha dan lebih dikenal dengan namaWarren Buffett. Buffett telah mengumpulkan kekayaan yang sangat
besar dari kecerdikannya berinvestasi melalui perusahaannya Berkshire
Hathaway, di mana dia memegang 38%
saham. Dengan perkiraan pendapatan bersih AS$44 milyar pada 2005, dia menduduki
urutan kedua sebagai orang terkaya kedua dunia menurut Forbes, di belakang Bill
Gates. Buffet lahir di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 30 Agustus 1930. Majalah
Forbes menobatkan investor kawakan Wall Street, Warren Buffett, menjadi orang terkaya di jagat ini,
menggantikan posisi Bill Gates yang sudah 13 tahun terakhir
mendominasi daftar orang terkaya. Gates kini ada di posisi ketiga dengan kekayaan
58 miliar dollar AS. Posisi kedua ditempati jutawan telekomunikasi dari
Meksiko, Carlos Slim Helú,
yang memiliki 60 miliar dollar AS.
Kekayaan
Buffett tahun 2007 naik dari 52 miliar dollar AS menjadi 62 miliar dollar AS,
setara dengan Rp 570 triliun. Kekayaan Buffett, yang sering disebut ”Oracle
from Omaha” ini, dihitung berdasarkan nilai sahamnya di perusahaan Berkshire
Hathaway dan aset lain yang dia miliki. Saham kelas A Berkshire naik 25 persen
selama periode Juli 2006-Februari 2008. Harga saham itu sempat mencapai 150.000
dollar per lembar. Buffett membeli saham Berkshire 46 tahun lalu seharga 8
dollar per lembar, pada saat perusahaan itu merupakan perusahaan tekstil. Kekayaannya
tak datang dalam satu-dua tahun. Sejak muda Buffett memutar otak untuk mencari
uang dan mengembangkan aset. Kemampuan finansialnya terasah sejak muda, pada
saat anak seusianya senang bermain sepak bola. Langkahnya dalam berinvestasi
selalu menjadi perhatian investor perorangan. Tahun lalu muncul rumor dalam
milis investor perorangan bursa Jakarta, sang investor fundamental Warren
Buffett ”berbelanja” saham di Bursa Efek Indonesia. Segera para anggota milis
ramai menebak saham apa yang kira-kira diborong investor kawakan ini. Tak hanya
itu, di toko-toko buku tidak sedikit buku panduan investasi yang mengupas cara-cara sukses berinvestasi
ala Buffett. Dia bukan investor ”ji-go-bur”, investor yang mendapat kentungan
ala jigo-gocap, beli saham pada harga Rp 25 lalu kabur saat harga Rp 50. Ia tak
mengambil untung dari aksi beli saham pagi hari, lalu menjualnya pada sore
hari.
Investasinya
didasarkan pada nilai intrinsik perusahaan, bukan pada kenaikan harga saham
yang didongkrak alias ”digoreng”. Dia memegang saham dalam jangka panjang dan
tak melakukan perdagangan saham dalam tempo singkat. Ada satu hal yang
dilakukan Buffett dan banyak orang tak tahu. Saat membeli saham perusahaan, hal
yang dia lihat adalah apakah cerobong asap perusahaan masih mengepul. Ini
adalah salah satu indikator baginya, perusahaan itu benar-benar eksis dan
operasional.
Kesabaran Warren Buffett
Anak kedua dari tiga bersaudara ini pada usia enam tahun
membeli enam Coca-Cola dari toko kakeknya seharga 24 sen. Dia menjual kembali
kaleng-kaleng bekas minuman itu dengan harga nikel dan mendapatkan untung
sebesar 5 sen. Pada usia 11 tahun, Buffett membeli
tiga unit saham Cities Service Preferred seharga 38 dollar per saham untuk dia
dan kakaknya, Doris. Tak lama setelah dia membeli saham itu, harganya melorot
menjadi 27 dollar per saham. Dengan sabar Buffett menunggu hingga harga saham
naik menjadi 40 dollar, lalu menjualnya.
Buffett
menyesal karena akhirnya saham Cities Service Preferred menjadi 200 dollar per
saham. Peristiwa ini membawa pesan penting bagi dia dalam berinvestasi:
bersabarlah!
Tak
lama setelah membeli saham Berkshire tahun 1962, dia lalu menjadi pemegang
saham pengendali pada 1965. Dia lalu membeli perusahaan asuransi dan dengan
cerdik menginvestasikan cadangan kas perusahaan itu.
Kemudian, Berkshire menginvestasikan
uangnya pada perusahaan asuransi seperti GEICO dan
General Re, perhiasan Borsheim, perusahaan makanan Diary Queen, dan perusahaan
permen See’s Candies. Perusahaan itu juga menjadi pemegang saham bukan
pengendali pada Anheuser-Busch, Coca-Cola, dan Wells Fargo. Strategi
investasinya sederhana. Dia tak dipusingkan oleh rumor yang setiap hari
berseliweran di kalangan para investor saham. Buffett fokus pada perusahaan
dengan saham berharga murah, tetapi punya kesempatan berkembang.
Buffett hanya mau berinvestasi pada saham-saham perusahaan
yang bisnisnya dia kenal dengan baik. Ia memiliki saham Coca-Cola dan tak
pernah menjualnya. Pada saat bisnis internet meledak, semua orang di pasar
saham seakan terlanda eforia dan beramai-ramai membeli saham-saham dotcom. Ia
tak tergoda. Saham perusahaan berbasis internet seperti Global Crossing dan
Etoys.com pernah seharga 80 dollar per unit, tetapi kini saham-saham tersebut
tak berharga. Dia tidak pernah membeli saham perusahaan dotcom. Tentu penilaian
Buffett tidak pas untuk saham Google.
Lepas
dari itu, saat membeli saham, Buffett tak pusing dengan tabel, rumus, grafis,
dan analisis teknikal. Dia lebih menganalisis secara fundamental perusahaan
yang hendak dibeli. Buku favoritnya adalah The Intelligent Investor karya Ben
Graham, gurunya. Graham menulis, berinvestasi adalah mengenai kemampuan untuk
memahami gambaran besar, bukan terpaku pada detail-detail teknis.
Akan
tetapi, strategi Buffett berlandaskan kesabaran dan ketelatenan itu hanya bisa
diterapkan di negara dengan bursa yang memiliki sistem kuat. Artinya, dalam
bursa itu pengawas harus kuat dan emiten (perusahaan penerbit saham) mesti
jujur. Masalahnya, ada juga bursa di dunia yang berisi perusahaan tak kredibel
dan pengawas bursa yang bisa disuap.
Sederhana dan murah hati
Buffett tetap sederhana dan tinggal
di kawasan Dundee, Omaha, yang dia beli tahun 1958. Ia bersahabat baik dengan
pasangan Bill
dan Melinda Gates. Buffett memberikan 10 juta saham Berkshire untuk
Yayasan Bill
& Melinda Gates senilai 30,7 miliar dollar. Jumlah itu merupakan sumbangan
terbesar sepanjang sejarah. Dia juga menyumbangkan saham Berkshire senilai 6,7
miliar kepada Yayasan Susan Thompson Buffett. Orang kaya ini juga merupakan
penyumbang untuk calon presiden Hillary Clinton ataupunBarack
Obama. Kehidupan rumah tangganya agak membingungkan. Istrinya,
Susan, yang dinikahi tahun 1952, meninggalkan dia pada 1977, pindah ke San
Francisco. Tetapi, secara hukum mereka tidak pernah bercerai hingga Susan
meninggal pada 2004. Hubungan keduanya tetap baik walaupun tidak tinggal satu
atap. Susan,
penyanyi kabaret, pun masih sering mendampingi Buffett. Susan pula yang
memperkenalkan Buffett kepada Astrid Menks, pelayan restoran di sebuah kafe di
Omaha. Satu tahun setelah Susan meninggalkan Buffett, Astrid hidup bersama
Buffett atas restu Susan. Dalam banyak kesempatan, mereka bertiga tampil
bersama. Dua tahun setelah Susan meninggal, barulah Buffett secara
resmi meminang Astrid sebagai istrinya.
Berikut ini data lengkap tentang Warren Buffet :
Nama : Warren Edward Buffett
Lahir : Omaha,
Nebraska, Amerika Serikat, 30 Agustus 1930
Pekerjaan :
Chairman & CEO, Berkshire Hathaway
Istri : Susan
Buffett (1952-2004) , Astrid Menks (2006)
Anak : Susie
Buffett, Howard Graham Buffett, Peter Buffett
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar